Kamis, 01 Juli 2010

Puisi " Renungan Untuk ku "

Kaki nya yang begitu penat melangkah
Berlari d’trotoar jalan raya itu
Dengan menawarkan sekotak harapan
Tanpa mengenal lelah setiap hari…..
Sedangkan aku....aku....hanya duduk manis disini
Dengan kaki berayun manja d’sofa yang mahal ini....
Dengan sebuah permen yang menari d’mulut ku
Sedangkan mata nyaman menatap dunia ku......
Sungguh hari ini...aku merenungkan hidup ku....
Dengan sejuta kemegahan mewarnai hidupku...
Sedangkan diluar sana semua teman – teman ku
Tak bisa hidup seperti hidupku.....
Adakah ini pelajaran indah buat ku dan hidupku
Aku sungguh bersyukur memiliki anugerah dari Tuhan buat ku....
Inilah rengungan untuk ku dari Tuhan
Yang memberikan pelajaran berharga dari hidup ini
Karena aku tau Tuhan tak diam untukku dan buat mereka...
Dan inilah renungan untukku........

Puisi " Cinta yang tak tergantikan "

Perasaan yang tak kan terganti...
adalah...perasaan q pada mu....
walaupun qta saling menyakiti...
namun di satu sisi...qta masih mencintai....
mampukah cinta kita tak kan saling menyakiti....
d'saat qta sempat tak bersama seperti kemarin..
yang saling membenci dan menghianati perasaan ini....
inilah kekurangan qta yang tak qta sadari itu......
dapatkah qta saling melupakan dan menghancurkan
tanpa qta sadari bahwa cinta itu telah menjauh dari qta.....
takkan bisa qta meminta dan merindukan cinta itu....
jika qta saling mengakui kekuataan cinta qta itu....
oh.....alangkah bodohnya diriku.....dan tak mengerti itu.....
apakah ini sebuah pengorbanan cinta qta ini....
yang selalu banyak celah masalah dalam diri qta....
dan inilah aku dan kamu yang mengakatakan " Cinta qta tak kan tergantikan "....

Rabu, 30 Juni 2010

Puisi " Merona tersebar merana "

Dikerikil – kerikil kecil ini aku bercerita
Menghantamkan merona hidupku dalam luka
Tersebarkan ke samudera kesedihan jiwa
Adakah pasir itu menyatukan cerita hidupku, ini….
Ku berbisik dengan kuatnya aku bercerita
Melontahkan segala resah, gundah, dan sepiku
Aku sungguh kecewa terhadap diriku sendiri
Karena aku tak sanggup menghapus air mata ini….
Saat hujan membuyarkan isi dunia ini
Aku tak sanggup mempayungi hatiku yang menangis
Tanganku tak mampu menopang pelukan itu
Mulutku tak mampu membela tangisan hatiku…..
Hidup ini bukan seperti blosh on
Yang memberi warna terhias di pipiku..
Namun, hidup ini merona tersebar merana
Merana seperti pilur – pilur debu tak menyatu….

Puisi " Aku hidup seperti apa "

Malam ini menceritakan penatnya hidupku
Gelap telah mewarnai isi hatiku
Hitam yang sedikit tersebar di relung jiwa
Terkobarkan bendera kematian bagi kebahagiaan……..
Apakah kata ini memenangkannya
Yang mengalahkan kacau balaunya hidup ini
Ataukah aku hanya seperti duri
Yang memberikan luka bagi diriku sendiri
Mata ini merah karena menangis
Memberikan air mata disetiap cerita ini
Yang tampak hanyalah kesedihan di hari ini
Apakah aku bisa memberi pelangi untukku sendiri…….
Awan tak memberi jawab untukku
Walaupun aku ingin ada pelangi di hatiku
Seperti apakah aku saat ini
Apakah aku pantas seperti debu yang tak berwujud……..

Puisi " Aku tak Berharga "

Aku menganggap aku tak berharga
aku tak dapat seperti emas yang memiliki nilai tinggi
aku tak dapat seperti pelangi bagi semua orang
aku tak dapat seperti matahari yang menyinari
Aku mungkin pantas seperti binatang
mungkin aku pantas seperti pelacur
yang hanya liar disetiap waktu
berdiri menghiasi jalan bersama pria
Hatiku hancur seperti kepingan piring
yang hancur tergilas emosi yang tak penting
aku tak mengerti mau seperti apa lagi
aku lebih baik hidup seperti binatang............
Mungkin aku bukanlah yang terbaik
untuk menjadi diriku, aku tak mampu berdiri
aku hanya berdiam tak ada perlawanan
karena diriku telah mati tertusuk pisau kehidupan..........

Nama : Jumaida Kartini Manullang Alamat: Jln. Bagan Deli Lorong II Veteran Lingkungan VII - 20414

Puisi " Derita Diatas Cinta "

Senyum yang tak lagi berdesir d’pipi…
Hanya bibir yang mati berucap….
Dengan rautan mata yang menangis..
Tanpa ada rasa tawa menghiburku...

Namun... untuk hidup q tak mampu lagi....
Kini perasaan dulu telah pergi dari ku
Hanya kisah ku yang mewarnai langkahku...
Apakah ini derita ku diatas cinta...??

Inikah yang terbaik buat ku....
Walau aku selalu memberikan air mata untuk hidupku....
Yang tak sanggup ku hapus dengan cinta...
Mampukah aku pergi tanpa cintamu.....

Aku hanya bertahan dengan luka setiap hari
Yang menemaniku tanpa bahagia sedikit pun
Inilah derita ku diatas cinta
Walau kau tak tau betapa sakitnya aku melepaskan mu,kekasih.....

Puisi " Dunia 2 Arti "

Tatapan mata nya penuh arti
saat melihat titik liku hidup ini
mengarah pada satu jalan yang berhenti
terhenti di kerikil yang penuh duri
oh...... aku menangis melihat dia.....
alangkah besarnya pengorbanan dirinya.....
bibirku getir tak bersuara dan.....
aku hanya tertegun malu saat menatap dia....
inikah arti dunia bagi dia..........!!!!
yang penuh hari dengan rintihan air mata
dia selalu menatap dengan bahagianya.....
tanpa ada rasa lesu menikam raganya...
oh...... Tuhan.........
hari ini Engkau telah mengajarkan aku
Kau kirimkan malaikat Mu untuk ku............
dalam menghargai anugerah-Mu selalu sepanjang masaku.....